Terima Kasih Sudah BerKunjungan ke blog kami

Kamis, 02 Agustus 2012

jaringan komputer

Jaringan Komputer

  1. Network: jaringan sebagai graph
  2. Fungsi jaringan
  3. Arsitektur jaringan
  4. Protocol TCP/IP
  5. Topologi Fisik
  6. Manajemen
  7. Implementasi

Network: jaringan sebagai graph.

Graph G=(V,E) terdiri atas sebuah himpunan obyek V={v1,v2,v3,...} yang disebut vertice (node, titik) dan sebuah himpunan E={e1,e2,e3,...} yang elemennya disebut edge (garis, sisi).
graph.jpg (10189 bytes)contoh GRAPH
Ditambahkan bahwa E terbentuk dari subset dari crossproduct VxV. Dari contoh di atas, maka e1=(v1,v3), e2=(v2,v3), e3=(v2,v4), e4=(v3,v4), e5=(v4,v2). Tidak ada en=(va,vb), yang va dan/atau vb bukan elemen V.
Jaringan komputer terdiri atas sejumlah host sebagai vertice dan konektivitasnya sebagai garis.
  • Host dapat berupa sebuah komputer: PC, mini atau jenis komputer lainnya.
  • Konektivitas dalam jaringan komputer berdasarkan media penghubungnya, Secara fisik:
    • wire (kabel)
      • ethernet
      • modem
    • wireless (tanpa kabel)
      • radio modem
      • infrared
    akses.gif (8839 bytes)
    Secara konsep, Virtual Private Network (VPN) juga sebuah jaringan terpisah.
    VPN: jaringan ekslusif yang ada dalam jaringan public. Jaringan ini menggunakan jaringan public sebagai media penghubung.
    Contoh: IPv6 (IP versi 6) atau IPng (next generation) akan menjadi standard internet berikutnya.Saat ini masih dalam pengembangan. Para peneliti menguji melalui jaringan internet yang sudah ada (IPv4) melalui tunnel (terowongan).
    tunnel.GIF (5670 bytes)GAMBAR: jaringan dalam jaringan
    tunnel-FW-pipe.GIF (3604 bytes)

Pemanfaatan jaringan

  1. Penggunaan resource bersama (sharing), mencakup: processor, memory, printer, file, database.

    02fig12.gif (16008 bytes)
    Contoh: model Printer Sharing
    Keuntungan: menghemat biaya kepemilikan dan perawatan
    -- masih banyak keuntungan lain yang akan dibahas kemudian
    Metode pelayanan ini dikenal sebagai client-server.10fig03.jpg (15830 bytes)
    model Client-server
  2. Kerja team: sarana komunikasi.
--dari pemanfaatannya, harus bebas dari ketergantungan terhadap platform vendor tertentu. Begitu pula antar platform juga dituntut dapat berhubungan satu sama lain.--

Arsitektur Jaringan

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnected) Reference Model.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
  1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses.

  2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.

  3. Session Layer: hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi

  4. Transport Layer: menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan.

  5. Network Layer: hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi. Pengalamatan dan pengiriman data.

  6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.

  7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.


Protocol TCP/IP

Arsitektur protocol TCP/IP (internet)
06hac01.gif (43167 bytes)
  • Aplication layer: telnet, ftp, dll.
  • Transport Layer:
    • TCP (Transmission Control Protocol) = mengirim data dengan deteksi dan koreksi kesalahan. Selalu memeriksa keterhubungan.
    • UDP (User Datagram Protocol) = mengirim data tanpa koneksi. Melemparkan data ke network begitu saja.
  • Network layer atau Internet: Internet Protocol (IP). Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan).
  • Data-link layer: Melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram.
  • Physical layer: sarana sistem mengirimkan data ke device yang terhubung ke network.
Tiga layer terakhir mendefinisikan cara menggunakan network untuk mentransmisi datagram. Encapsulasi datagram ke dalam frame, Konversi IP address ke alamat jaringan fisik.
06hac02.gif (23196 bytes)
Tiap layer menambahkan header pada data yang diterima oleh level di atasnya, sebaliknya menghilangkan header untuk diberikan ke layer di atasnya.

Topologi Fisik Jaringan

  1. Bus atau Daisy Chain
    tbus.jpg (8331 bytes)
    Sinyal ke segala arah sehingga sering bentrok.
  2. Ring
    tbus.jpg (8331 bytes)
    Sinyal searah (berputar).
  3. Star
    tbus.jpg (8331 bytes)
    Sinyal dari/ke pusat

Manajemen

International Organization for Standardization (ISO), mengajukan framework untuk network-management:
  1. Fault Detection: Kemampuan mendeteksi dan melaporkan kegagalan dalam network. Jika memungkinkan system dapat memberikan respon perbaikan terhadap kesalahan yang sesuai.
  2. Configuration Management. Kemampuan untuk secara remote merubah konfigurasi device fisik atau logic yang ditangani.
  3. Performance Analysis Kemampuan melihat statistik performansi network untuk mengetahui kecenderungan dan perencanaan.
  4. Security Control Kemampuan mengontrol akses terhadap device dalam jaringan, mencakup otentikasi terhadap device maupun konfigurasinya.
  5. Accounting Kemampuan mengumpulkan data atas siapa/apa yang menggunakan network, berapa besar dan untuk apa.

Implementasi

Karena menyangkut fungsi manajemen yang kompleks seperti di atas, maka untuk efisiensi penerapan sistem jaringan ada di tingkat Sistem Operasi.
01uni01.jpg (34034 bytes)
Contoh aplikasi internet:
Aplikasi Keterangan
E-mail Surat elektronik.
Mailing List Diskusi secara elektronik menggunakan fasilitas E-mail secara off-line.
Newsgroup Konferensi secara elektronik, buletin board.
File Transfer Protocol (FTP) Fasilitas ini untuk melakukan pengambilan arsip file secara elektronik.
World Wide Web (WWW) Akses ke dokument yang dapat langsung ditampilkan/diolah.
Internet Relay Chat (IRC) Diskusi text secara online dalam channel-channel (forum) terbuka atau tertutup.

Rabu, 04 Juli 2012

jaringan komputer

JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer ato gabungan dari dua komputer ato lebih dengan peralatan lainnya, sehingga dapat berinteraksi (berkomunikasi) atar satu dengan yang lain, yang dapat menimbulakan suatu effesiensi, sentralisasi, dan optimal kerja. Pada jaringan komputer biasanya digunakan media kabel atau wireless.

Media transmisi jaringan komputer

Pada media transmisi ini digunakan untuk mengantarkan arus informasi dalam bentuk bit pada suatu jaringan.
Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis kabel:
  • Tipe Stright
  • Tipe Cross
  • Tipe Rollover

Tipe Straight

Putih-orange ------- Putih orange
Orange -------------- Orange
Putih-Hijau --------- Putih-hijau
Biru ------------------ Biru
Putih-biru ---------- Putih-biru
Hijau ---------------- Hijau
Putih-coklat -------- Putih-coklat
Coklat --------------- Coklat

Tipe Cross

Putih-orange ------- Putih-hijau
Orange -------------- Hijau
Putih-Hijau --------- Putih-orange
Biru ------------------ Biru
Putih-biru ---------- Putih-biru
Hijau ---------------- Orange
Putih-coklat -------- Putih-coklat
Coklat --------------- Coklat

Tipe Rollover

Putih-orange ------- Coklat
Orange -------------- Putih-coklat
Putih-Hijau --------- Hijau
Biru ------------------ Putih-biru
Putih-biru ---------- Biru
Hijau ---------------- Orange
Putih-coklat -------- Putih-hijau
Coklat --------------- Putih-orange



1. Twisted Pair

Kabel twisted pair merupakan media yang paling sering dan paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan. Ada dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twist Pair).

2. Kabel Coaksial

Karakteristik kabel ini lebar bandwidth yang cukup besar sehingga biasa digunakanuntuk komunikasi broadband (multiple Chanel). Ada dua jenis dari kabel coaksial yaitu thick coaxial cable dan thin coaxial cable.

3. Fiber Optik

Kabel fiber optic mempunyai bandwidth yang paling besar dari kabel lain. Prinsip kerja fiber optic hampir serupa dengan kawat tembaga, akan tetapi perbedaan utamanya adalah fiber optic menggunakan pulsa cahaya untuk memancarkan informasi melalui jalur fiber.


Jenis dan Tipe Kabel pada Networking
Materi Jejaring Komputer
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kabel UTP
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.

Ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (568 A) :

1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
* Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to Router. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu
ujung nya seperti ini :

1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
maka ujung lainya harus bertipe seperti ini
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
* Coaxial Cable
Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
 
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Setiap segment harus diberi ground.
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atauThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan denganTConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
  1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
  2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
  3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
  4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahantransceiver, kecuali untuk repeater.
  5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
  6. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
  7. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
  8. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
  9. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.